Jumat, 02 Oktober 2020

Coronavirus

Coronavirus

Coronavirus atau sering di sebut virus corona merupakan salah satu virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, seperti penyakit influensa. COVID-19 atau dikenal juga Coronavirus.

Penyebab awal wabah pneumonia berasal dari di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke seluruh dunia mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

  • Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
  • Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
  • Pneumonia.

Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

  • HCoV-229E.
  • HCoV-OC43.
  • HCoV-NL63.
  • HCoV-HKU1.
  • SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
  • MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).

Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  

Siapa pun dapat terinfeksi, aseperti bayi dan anak kecil, orang tua serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 

Penyebab Infeksi Coronavirus  

Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 

  1. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
  2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
  3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. 

Gejala Infeksi Coronavirus  

Rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

  1. Hidung beringus.
  2. Sakit kepala.
  3. Batuk.
  4. Sakit tenggorokan.
  5. Demam.
  6. Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah seperti:

  1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
  2. Batuk dengan lendir.
  3. Sesak napas.
  4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia. 


Diagnosis Infeksi Coronavirus  

Dokter akan mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

 Pencegahan Infeksi Coronavirus 

 Berikut upaya yang bisa dilakukan: 

  1. mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
  2. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor .
  3. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang lain.
  4. Membersihkan dan mensterilkan benda yang sering digunakan. 
  5. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. 
  6. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
  7. Kenakan masker . 
  8.  konsumsi vitamin dan suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini. 


Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. Frequently Asked Questions About SARS.

IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak Pneumonia Virus Wuhan. 

Medscape. Diakses pada 2020. What is the role of coronavirus in the etiology of viral pneumonia?

US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020. Coronavirus Infections 

Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus.

WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus


https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus

0 komentar:

Posting Komentar